Laboratorium

FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK

About Open Society

LABORATORIUM FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TERBUKA

Gagasan open society yang dikemukakan Karl Popper (1945) berangkat dari keyakinan bahwa kemajuan sosial hanya mungkin tercapai melalui masyarakat yang memberi ruang bagi keterbukaan, kebebasan berpikir, serta tegaknya hukum yang adil. Dalam perkembangannya, konsep ini dapat dipetakan ke dalam delapan pilar utama yang membentuk fondasi masyarakat terbuka, yaitu: kebebasan berpikir dan berekspresi, supremasi hukum atau rule of law, mekanisme kritik dan koreksi, demokrasi dan partisipasi publik, toleransi dan pluralisme, transparansi dan akuntabilitas, keadilan sosial dan ekonomi, serta inovasi dan pembelajaran berkelanjutan.  Di tengah arus globalisasi dan revolusi digital, relevansi Open Society semakin mengemuka dan relevan baik secara akademik maupun empiris. Disinformasi yang masif, polarisasi sosial yang kian tajam, serta menguatnya tekanan terhadap kebebasan sipil dan kebebasan akademik menjadi tantangan sekaligus menghadirkan peluang untuk membangun ruang publik yang lebih transparan, memperluas partisipasi warga negara, dan memperkuat akuntabilitas kelembagaan. Tantangan dan peluang ini memerlukan respons berbasis kajian ilmiah yang memadukan perspektif lintas disiplin secara sistematis dalam dunia pendidikan.

Universitas Terbuka (UT), dengan misi memperluas akses pendidikan tinggi melalui PJJ (pendidikan jarak jauh) yang mengedepankan  pendekatan yang terbuka, fleksibel, dan inklusif, memiliki kesesuaian nilai yang inheren dengan spirit Open Society. Prinsip keterbukaan yang melekat pada sistem pembelajaran UT tidak hanya relevan secara pedagogis, tetapi juga menjadi kontribusi strategis dalam membentuk masyarakat yang kritis, toleran, dan partisipatif. Untuk itu UT melalui FHISIP juga wajib menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh termasuk di dalamnya tanggung jawab akademik untuk menyediakan sarana penunjang pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang sesuai dengan standar mutu nasional dan atau internasional.   Berdasarkan  gagasan visi  di atas, maka FHISIP mengangkat visi keberadaan pendirian Laboratorium terpadu di bawah FHISIP  untuk memelopori pengembangan kajian tersebut yang diadaptasi dan disesuaikan dengan capaian program studi yang berdampak bagi masyarakat.

VISI
“Menjadi  pusat pengembangan pembelajaran, penelitian, inovasi sosial, dan sarana peningkatan kompetensi mahasiswa sesuai capaian pembelajaran program studi melalui penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ).”

MISI

  1. Mengembangkan pembelajaran: Menjadi sarana untuk mendukung kurikulum Outcome Based Education (OBE) yang menekankan pencapaian kompetensi mahasiswa dalam aspek riset, aplikasi praktis, dan pengabdian masyarakat.
  2. Mengembangkan penelitian: Mengintegrasikan berbagai bidang ilmu untuk menghasilkan luaran penelitian yang berdampak sosial dan berkelanjutan.
  3. Mengembangkan inovasi sosial: Menyediakan ruang untuk pembelajaran, simulasi sosial, dan eksperimen metodologi yang mendukung pengembangan kompetensi analitis, kolaboratif, dan inovatif mahasiswa.
  4. Sarana peningkatan kompetensi Mahasiswa sesuai capaian pembelajaran program studi: Meningkatkan kompetensi dan kapasitas mahasiswa melalui pelaksanaan Tri Dharma PT untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) yang dapat mempengaruhi pembangunan sosial, hukum, dan ekonomi, serta memperkuat tatanan masyarakat yang adil dan terbuka.

TUJUAN  LABORATORIUM OPEN SOCIETY

  1. Mengembangkan fasilitas pembelajaran yang terintegrasi dengan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) serta mendukung sistem penjaminan mutu capaian pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan analisis, evaluasi, dan pemecahan masalah mahasiswa dan peneliti.
  2. Menghasilkan penelitian dan pembelajaran yang berkontribusi pada penguatan tata kelola publik baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
  3. Memperluas jejaring kolaborasi dengan lembaga nasional dan internasional untuk mendukung pertukaran pengetahuan, kolaborasi riset, dan berbagi praktik terbaik.
  4. Mendorong terciptanya kebijakan publik yang transparan, akuntabel, partisipatif, dan berbasis bukti (evidence-based).
  5. Menghasilkan rekomendasi akademik yang aplikatif dan berbasis evidensi untuk mendorong terwujudnya tata kelola publik yang terbuka, inklusif, dan berkeadilan sosial.
  6. Mengembangkan pembelajaran: Menjadi sarana untuk mendukung kurikulum OBE yang menekankan pencapaian kompetensi mahasiswa dalam aspek riset, aplikasi praktis, dan pengabdian masyarakat.
  7. Mengembangkan penelitian: Mengintegrasikan berbagai bidang ilmu untuk menghasilkan luaran penelitian yang berdampak sosial dan berkelanjutan.
  8. Mengembangkan inovasi sosial: Menyediakan ruang untuk pembelajaran, simulasi sosial, dan eksperimen metodologi yang mendukung pengembangan kompetensi analitis, kolaboratif, dan inovatif mahasiswa.
  9. Sarana peningkatan kompetensi Mahasiswa sesuai capaian pembelajaran program studi: Meningkatkan kompetensi dan kapasitas mahasiswa melalui pelaksanaan Tri Dharma PT untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) yang dapat mempengaruhi pembangunan sosial, hukum, dan ekonomi, serta memperkuat tatanan masyarakat yang adil dan terbuka.
    SASARAN  LABORATORIUM  OPEN SOCIETY 

    1. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Menyediakan sarana praktikum dan riset yang dapat menunjang pencapaian kompetensi mahasiswa dalam bidang hukum, ilmu sosial, dan ilmu politik.
    2. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran: Menyediakan sarana praktikum dan riset yang dapat menunjang pencapaian kompetensi mahasiswa dalam bidang hukum, ilmu sosial, dan ilmu politik.
    3. Pengembangan Keilmuan Lintas Disiplin: Mendorong pengembangan riset interdisipliner yang dapat menyelesaikan masalah sosial, hukum, dan politik di berbagai level pemerintahan, masyarakat, dan dunia usaha.
    4. Penguatan Literasi Digital dan Inovasi: Membantu mahasiswa untuk memahami dan mengaplikasikan teknologi digital dalam penelitian sosial, komunikasi, dan kebijakan, serta meningkatkan keterampilan dalam mengelola data dan informasi sosial.
    5. Memberikan Rekomendasi Kebijakan: Menghasilkan riset yang mampu memberi rekomendasi kebijakan berbasis bukti untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan pengelolaan bisnis serta untuk memperkuat ketahanan sosial-ekonomi masyarakat.
    6. Kolaborasi antara Program Studi dan Masyarakat: Meningkatkan kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat dalam menerapkan ilmu untuk solusi masalah sosial yang ada, serta mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam proses tersebut.

    FUNGSI LABORATORIUM  OPEN SOCIETY

    1. Sarana pendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam penyediaan fasilitas pembelajaran dan penelitian yang relevan.
    2. Wahana pengembangan keterampilan analitis, evaluatif, dan strategis bagi mahasiswa untuk memecahkan persoalan sosial dan publik secara sistematis.
    3. Ruang mengasah kepekaan sosial bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti, sehingga mampu merumuskan solusi berbasis riset yang berdampak nyata bagi masyarakat.
    4. Instrumen pembentukan sikap profesional dalam bidang ilmu sosial dan humaniora, berlandaskan etika penelitian dan kode etik akademik.

    Berdasarkan kajian Open Society dan disesuaikan dengan tuntutan  kebutuhan luaran Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berdampak bagi publik, maka fokus kajian  Open Society dapat dipetakan menjadi enam klaster lab, yaitu:

    1. Sustainable Law, Business  and Governance Laboratory
    2. Social Equity, Public Administration and Inclusiveness Laboratory
    3. Humanities and Global Inter-Cultural Cohesiveness Laboratory
    4. Social, Humanities, Law Teaching and Learning Laboratory
    5. Digital Resources and Information Technology Laboratory
    6. Social, Political, Economic, Cultural Data Mining Laboratory

    Cluster Lab pada Laboratorium Open Society

    Setiap Cluster Lab akan  memayungi Micro Lab yang sudah ada (yang dikembangkan Prodi) dan yang akan ada, sehingga rencana pengembangan ke depannya  berbasis kajian ilmu  yang sifatnya lintas prodi. Dengan demikian keberadaan Laboratorium Open Society ini semakin memperkuat rumpun ilmu sosial dan humaniora yang ada.

     

    Struktur Lab FHISIP

     

     

     

     

    Inkubator Bisnis ADBIS

    Laboratorium Penerjemahan Digital

    Laboratorium dan Klinik Hukum

    Laboratorium Komunikasi Digital

    Laboratorium Kearsipan