
Surakarta, 8 November 2025 — Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria, S.Fil., M.Sc., MBA menegaskan pentingnya kesejahteraan digital (digital well-being) sebagai fondasi dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Nezar dalam Studium Generale Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka (UT) bertema “Digital Well-Being untuk Menghadapi Tantangan VUCA di Era Digital” yang berlangsung di Hall Radya Litera Griya Solopos, Solo, Sabtu (8/11/2025).
Acara yang dipandu oleh Danar Kristiana Dewi, M.I.Kom. ini menghadirkan narasumber Rini Yustiningsih (Pemimpin Redaksi Solopos), Gerry Prayudi (pengusaha dan influencer), serta Isma Dwi Fiani, M.Si. (dosen FHISIP UT).
Dalam paparannya, Nezar menjelaskan bahwa konsep VUCA—volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas—telah menjadi realitas yang dihadapi masyarakat digital. Meskipun tingkat penetrasi internet Indonesia mencapai 80,6 persen, Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2024 masih menunjukkan nilai rendah pada aspek keterampilan dan pemberdayaan digital, yaitu 25,6 dari 100.
Menurut Nezar, kesejahteraan digital tidak sekadar mengurangi waktu layar, tetapi mencakup kemampuan memanfaatkan teknologi secara sadar dan bermakna untuk meningkatkan kualitas hidup, kohesi sosial, dan ketahanan ekonomi. Ia juga memaparkan lima domain kesejahteraan digital, yaitu digital health, digital social relation, digital consumption, digital employment, dan digital civic participation.
Pemerintah, lanjutnya, menerapkan strategi pembangunan ekosistem digital melalui tiga pilar utama: pemerataan infrastruktur, peningkatan literasi dan kompetensi digital, serta regulasi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Menutup sesi, Nezar mengajak mahasiswa FHISIP UT menjadi agen perubahan digital.
“Gunakan ilmu hukum, sosial, dan politik untuk mendorong penerapan digital well-being secara holistik. Jadikan teknologi sebagai sarana produktivitas dan kesejahteraan bersama,” pesannya.


