Tangerang Selatan, 22 Mei 2025 – Universitas Terbuka (UT) kembali menegaskan komitmennya dalam menjamin mutu pendidikan tinggi dengan menyelenggarakan asesmen lapangan reakreditasi Program Studi Diploma III (D-III) Perpajakan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA) pada tanggal 22–23 Mei 2025. Kegiatan ini merupakan bagian integral dari proses evaluasi eksternal yang bertujuan untuk menilai secara menyeluruh kualitas penyelenggaraan program studi sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi.

Asesmen lapangan dilaksanakan secara luring selama dua hari berturut-turut, yaitu pada Kamis dan Jumat, 22–23 Mei 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh Tim Asesor LAMEMBA, yaitu Dr. Evada Dewata, S.E., M.Si., Ak., CA. dan Dr. Nyoman Sentosa Hardika, S.E., Ak., MM. Hadir pula dalam kegiatan ini Rektor UT, Dr. Mohamad Yunus, S.S., M.A., jajaran Wakil Rektor, Ketua Senat Akademik, Ketua Lembaga, Dekan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP), Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA), Kepala Kantor Penjaminan Mutu (KPM), para Kepala Pusat, Ketua Program Studi D-III Perpajakan, serta dosen pengampu mata kuliah dalam program studi tersebut.

Dalam sambutannya, Rektor UT menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan kontribusi para asesor dalam pelaksanaan asesmen, seraya menegaskan bahwa akreditasi merupakan mekanisme strategis untuk membangun dan memperkuat budaya mutu secara berkelanjutan, terlebih di lingkungan perguruan tinggi terbuka dan jarak jauh seperti UT.

Salah satu asesor, Dr. Evada Dewata, menyampaikan bahwa asesmen ini menjadi pengalaman pertama pihaknya dalam melakukan evaluasi terhadap institusi pendidikan tinggi yang menerapkan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). “Menghadapi karakteristik unik PJJ, kami perlu mendalami lebih lanjut bagaimana implementasinya dilakukan oleh UT,” ujar beliau.

Selama pelaksanaan asesmen, Tim Asesor LAMEMBA melakukan proses verifikasi dan klarifikasi terhadap data dan dokumen yang telah diunggah melalui sistem akreditasi. Selain itu, dilakukan pula wawancara mendalam dengan para pemangku kepentingan internal, termasuk pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, serta tenaga kependidikan, guna memperoleh gambaran komprehensif mengenai tata kelola akademik, pelaksanaan kurikulum, proses pembelajaran, serta layanan akademik dan kemahasiswaan.

Pada sesi penutupan asesmen yang berlangsung pada Jumat (23/05), Wakil Rektor Bidang Akademik, Rahmat Budiman, M.Hum., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan profesionalisme para asesor selama menjalankan tugas. Ia menegaskan bahwa hasil asesmen ini akan menjadi landasan penting bagi UT dalam melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) di berbagai aspek penyelenggaraan pendidikan.

Kehadiran pimpinan universitas dalam seluruh rangkaian asesmen menjadi representasi dari dukungan institusional yang kuat terhadap sistem penjaminan mutu. Hal ini sekaligus mencerminkan bahwa mutu pendidikan merupakan tanggung jawab kolektif seluruh sivitas akademika.

Melalui asesmen ini, UT optimis Program Studi D-III Perpajakan dapat meraih peringkat akreditasi yang unggul dan terus berkembang secara adaptif menghadapi tantangan perpajakan di era digital. Keberhasilan ini diharapkan turut memperkuat kepercayaan publik terhadap kualitas lulusan UT, khususnya di bidang perpajakan, baik di tingkat nasional maupun global. Dengan demikian, pelaksanaan asesmen ini menjadi bukti konkret komitmen UT dalam mewujudkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing di era transformasi digital.

Selama pelaksanaan asesmen lapangan, Tim Asesor LAMEMBA juga berkesempatan melakukan kunjungan langsung ke sejumlah unit strategis di lingkungan Universitas Terbuka. Unit-unit yang dikunjungi meliputi Tax Center UT, Pusat Multimedia, Perpustakaan UT, Pusat Bahan Ajar, Pusat Pengujian, serta Direktorat Sistem Informasi. Kunjungan ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai infrastruktur pendukung akademik dan non-akademik yang berperan dalam menunjang penyelenggaraan Program Studi D-III Perpajakan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana verifikasi implementasi sistem penjaminan mutu di tingkat operasional dan layanan.