Membangun Generasi Bebas Kekerasan: Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Tindakan Kekerasan dan Bullying terhadap Remaja Awal di SMP Dharma Karya UT
Senin, 30 September 2024, Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Prodi Sosiologi FHISIP Universitas Terbuka (UT) diselenggarakan di SMP Dharma Karya UT, Pondok Cabe. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada remaja mengenai isu-isu penting seperti Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dan bullying, yang semakin marak terjadi di kalangan anak muda.
Selain Tim PkM yang terdiri dari para dosen, staff dan tujuh mahasiswa Prodi Sosiologi FHISIP UT, kegiatan ini dihadiri oleh 100 siswa/i, yang terdiri dari seluruh siswa kelas IX dan perwakilan kelas VII dan VIII, serta 7 guru dan staf sekolah, termasuk Kepala Sekolah SMP Dharma Karya UT, Bapak Dede Budianto, S.Pd. Dalam sambutannya, Bapak Dede Budianto menekankan pentingnya sosialisasi seperti ini bagi remaja untuk menghindarkan mereka dari perilaku negatif seperti bullying dan kekerasan berbasis gender online, baik sebagai pelaku maupun korban. Beliau juga menyatakan dukungannya penuh terhadap upaya ini, mengingat peran penting sekolah dalam memberikan pendidikan karakter dan kesadaran sosial bagi para siswa.
Senada dengan hal tersebut, Ibu Dra. Parwitaningsih, M.Si., selaku Ketua Prodi Sosiologi sekaligus Ketua Tim PkM, dalam sambutannya menekankan bahwa sosialisasi ini diharapkan dapat membekali para siswa dengan pengetahuan dan kesadaran untuk menjaga diri dari kekerasan serta membangun lingkungan sekolah yang lebih aman dan inklusif. Beliau juga mengajak para siswa untuk lebih aktif berperan dalam menciptakan perubahan sosial melalui tindakan yang lebih peduli terhadap sesama.
Pada acara inti, menyajikan dua materi utama: “Tanpa Bullying, Semua Bahagia” oleh Dra. Parwitaningsih, M.Si., dan “Mengenal dan Menangani Kekerasan Berbasis Gender Online” oleh Nur Hayati, S.Pd., M.A. Kedua materi ini dirancang untuk membuka wawasan para siswa mengenai risiko dan dampak dari perilaku bullying serta KBGO, serta bagaimana mereka dapat melindungi diri maupun orang lain dari tindakan tersebut.
Dengan pendekatan interaktif, seperti ice-breaking yang memancing antusiasme peserta, siswa-siswi didorong untuk lebih fokus dalam memahami materi yang disampaikan. Materi tentang bullying menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sosial yang sehat dan menghargai perbedaan, sementara materi tentang KBGO memberikan pemahaman yang jelas mengenai bahaya kekerasan online dan cara menghadapinya.
Sesi tanya jawab menjadi salah satu bagian yang paling menarik, dengan banyak siswa yang aktif bertanya mengenai kedua topik tersebut. Antusiasme ini menunjukkan bahwa remaja sangat membutuhkan informasi ini untuk menghadapi tantangan sosial dan teknologi yang mereka hadapi sehari-hari. Melalui pemahaman yang lebih baik, diharapkan para siswa dapat terhindar dari menjadi pelaku atau korban kekerasan, baik secara fisik maupun online.
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, Tim PkM juga akan menyerahkan buku saku terkait Pencegahan dan Penanganan KBGO serta Bullying kepada pihak sekolah. Buku saku ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak siswa di luar perwakilan yang hadir, sehingga semakin banyak remaja yang mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya mencegah dan menangani tindakan kekerasan serta bullying. Dengan distribusi buku ini, diharapkan materi sosialisasi dapat terus disebarluaskan dan menjadi panduan bagi seluruh siswa dalam menjaga lingkungan sekolah yang aman dan terbebas dari segala bentuk kekerasan.