Ngopi Inspiratif “Local Diplomacy” Bersama Dr. Mani Festati Broto, M.Ed.

“NGOPI INSPIRATIF” adalah akronim Ngobrol Organisasi Publik Inspiratif merupakan platform/ruang diskusi ilmiah yang sedang dikembangkan oleh Program Studi Administrasi Negara, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Terbuka.

Ngopi Inspiratif dengan topik local diplomacy, pada Jumat, 10 Maret 2023, pukul 10.00-11.30 WIB merupakan Ngobrol Organisasi Publik Inspiratif edisi perdana yang diselenggarakan oleh Program Studi Administrasi Negara. Menurut Ketua Prodi Adminsitarsi Negara, Ridho Harta, S.Sos. M.Si., Ngopi Inspiratif akan dijadwalkan setiap dua pekan sekali dengan mengakat topik seputar adminsitrasi negara. Ngopi Inspiratif ditayangkan secara langsung melalui media daring yaitu Youtube Channel dan aplikasi zoom meeting. 

Pada edisi perdana tersebut, Ngopi Inspiratif mendatang narasumber Dr. Mani Festati Broto, M.Ed. yang merupakan Faculty Members, FHSIP, Universitas Terbuka. Saat ini beliau diamanahkan untuk mengajar di Prodi Doktor Administrasi Publik, dan juga jenjang Sarjana dan Magister Adminsitrasi. Beliau mulai mengabdi di Universitas terbuka sejak tahun 1985, dengan kata lain beliau telah membersamai Universitas Terbuka tidak lama setelah Universitas terbuka diresmikan pada 4 September 1984. Ibu Dr. Mani Festati Broto, M.Ed. merupakan alumni Prodi Sarjana Hubungan Internasional FISIP UI. Untuk studi lanjut beliau menempuh studi di dalam dan luar negeri seperti Simon Fraser University, Canada, dan Asian Studies di Australian National University (ANU), Canberra, Australia. Sementara itu untuk Program Doktor beliau mendapatkan gelar dari IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) dengan Judul Disertasi Paradiplomasi Urusan Kerja Sama Luar Negeri dalam Kebijakan Desentralisasi di Indonesia”. Sementara itu, Ngopi Isnpiratif dipandu oleh Sdri. Vivi Indra Amelia Nasution, S.I.P. M.A. yang merupakan dosen di Prodi Administrasi Negara Universitas Terbuka.


Pada Ngobrol Inspiratif tentang Local Diplomacy dijelaskan beberapa hal yaitu definisi dan lingkup Local Diplomacy, Aktor -aktor yang dapat dilibatkan dalam baik pemerintah, maupun non pemerintah, penjelasan mengenai mengapa harus local diplomacy, manfaat local diplomacy, contoh-contoh pelaksanaan local diplomacy, pelajaran terpetik (lesson learnt) dari pemerintah daerah kabupaten/kota yang melakukan local diplomacy salah satunya melalui program, sister/twin city, faktor kunci mengembangkan dan menguatkan local diplomacy, tantangan bagi stakeholder untuk mengembangkan local diplomacy, serta peran serta Universitas Terbuka menjadi bagian dari penggerak (motor) local diplomacy.

Ngobrol Inspiratif dengan topik Local Diplomacy tersebut mendapatkan perhatian audiens dengan memberikan komentar dan pertanyaan. Ada dua pertanyaan yang menarik di antara semua pertanyaan yang masuk, pertama dari Ghulam Maulana dari Universitas 17 Agustus Surabaya, yaitu terkait bagaimana agar UT atau publik dapat turut serta turut menangkap peluang untuk melakukan local diplomacy, dan bagaimana UMKM & home industry mampu menjadi salah satu aktor aktif dan berpengaruh dalam lingkaran local diplomacy, bukan hanya sebagai partisipan saja. Kedua, dari Amud Sunarya, dosen Administrasi Negara UT, yang menanyakan terkait bagaimana local diplomacy era VUCA dapat dilakukan dalam konteks mereduksi ego sektoral di daerah. (VN/ADNE)

 

 

 

Yuk Gabung Webinar “Tips & Trik Menghadapi Mata Kuliah Karya Ilmiah” 14 Maret 2023 Waktu : 14.00 – 16.00 WIB

Halo sahabat arsip,

Masih bingung dengan mata kuliah karya ilmiah (karil) yang di wajibkan di semester sekarang?
Yuk gabung webinar dengan tema “Tips & Trik Menghadapi Mata Kuliah Karya Ilmiah”.
Dengan pemateri-pemateri yang kompeten di bidangnya yaitu Ibu Ir. Herwati Dwi Utami, S.IP., M.Hum. dan Bapak Dr. Effendi Wahyono, M.Hum.

Catat waktu kegiatannya :
Hari/tanggal : Selasa/14 Maret 2023
Waktu : 14.00 – 16.00
Link Zoom : sl.ut.ac.id/SapaASIP_Karil

Ini terbuka untuk umum ya, tapi khususnya sahabat arsip yang mau mengikuti mata kuliah karil ini wajib ya..

Salam Arsip!

 

 

Kiat-Kiat Sukses Belajar Jarak Jauh di Program Studi D4 Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi (PARI)” 10 Maret 2023 Pukul 14.00-16.00 WIB

Kiat-Kiat Sukses Belajar Jarak Jauh di Program Studi D4 Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi (PARI)” 10 Maret 2023 Pukul 14.00-16.00 WIB

Halo sahabat arsip

PRODI D4 Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi Menyapa
”Kiat-Kiat Sukses Belajar Jarak Jauh di Program Studi D4 Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi (PARI)”

Pelaksanaan: Jumat, 10 Maret 2023
Pukul 14.00-16.00 WIB

?Link zoom:
https://sl.ut.ac.id/SapaASIP

Jangan sampai kelewatan ya!

 

 

Program Studi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan Menggelar Webinar “Penerjemahan dalam Diplomasi Kebudayaan”

Prodi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan menyelenggarakan webinar berjudul “Penerjemahan dalam Diplomasi Kebudayaan” pada 8 Maret 2023. Terdapat tiga narasumber dalam webinar ini, yaitu Prof.Dr. Rahayu Surtiati Hidayat (Universitas Indonesia), John H. McGlynn (The Lontar Foundation), dan Drs. Agus Riyanto, M.Ed. (Universitas Terbuka). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan dihadiri oleh dosen-dosen Prodi dan UPBJJ serta mahasiswa Prodi Sastra Inggris.

Webinar ini menyajikan materi-materi yang menarik dan edukatif dari tiap narasumber. Materi pertama berjudul “Akurasi dalam Pengalihan Makna Budaya” oleh Prof. Rahayu Surtiati Hidayat. Menurut Prof. Dr. Rahayu, penerjemahan yang biasanya dianggap sebagai jembatan pada dua penutur yang berbeda ternyata dapat menjadi kegiatan untuk memperkenalkan kebudayaan yang berbeda pula.  Pengalihan makna budaya merupakan masalah penerjemahan yang sulit dipecahkan. Hal ini karena budaya masyarakat saling berbeda satu sama lain, oleh karena itu penerjemah harus mampu memperkenalkan suatu budaya berbeda tersebut agar dipahami oleh masyarakat lain melalui kata-kata hasil terjemahan. Penerjemahan merupakan alat yang digunakan untuk memperkenalkan berbagai budaya di Indonesia kepada masyarakat yang memiliki budaya berbeda.

Materi kedua dibahas oleh John McGlynn terkait “Sastra Indonesia sebagai Wahana Diplomasi”. Sekian banyak karya sastra Indonesia yang diterjemahkan ke bahasa Cina dan Rusia. Namun, baru pada tahun 1965 karya sastra Mochtar Lubis berjudul “Senja di Jakarta” diterjemahkan ke bahasa Inggris dengan judul “Twilight in Jakarta”. Para penerjemah yang bekerja demi kecintaan akan sastra Indonesia atau berkeinginan untuk memperkenalkan Indonesia pada dunia dikenal sebagai single fighters (pejuang yang sendirian). Meskipun demikian, para penerjemah tersebut tidak berlangsung lama dan memutuskan untuk tidak melanjutkan menerjemahkan karya sastra Indonesia. Oleh sebab itu, dianggap perlu adanya sebuah Lembaga yang menaungi para penerjemah agar dapat terus memperkenalkan karya sastra Indonesia secara luas. Karena adanya kendala bahasa, sedikit sekali penerbit asing yang mampu menerjemahkan karya sastra negeri padahal karya sastra Indonesia tidak kalah berkualitas dengan karya sastra negara-negara lain.

Materi ketiga dengan judul “Penerjemah dalam Diplomasi Mutilateral: Mencermati Peran Penerjemah dalam Naskah Terkait Hak-Hak Anak (2004-2005) disajikan oleh Drs. Agus Riyanto, M.Ed. yang merupakan dosen Prodi Sastra Inggris UT. Multilateralisme adalah proses yang melibatkan lebih dari 2 pihak, khususnya negara-negara yang berbeda, untuk menyampaikan gagasan/ide di tempat lain. Penerjemahan dalam diplomasi multilateral bertujuan untuk memberikan landasan hukum dan kebijakan yang kuat dan jelas di Indonesia bahwa anak-anak harus dilindungi identitasnya dan bagaimana hak kebangsaan anak dilindungi. Bapak Agus juga menjelaskan proses menerjemahkan buku-buku terkait dengan diplomasi multilateral seperti pedoman pelatihan sistem pencatatan sipil. Penjelasan proses ini penting untuk diketahui mahasiswa penerjemahan dan para penerjemah lainnya.

Diharapkan dengan diselenggarakannya webinar ini para peserta dapat memahami peran penerjemahan dalam diplomasi kebudayaan dan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai bidang penerjemahan terkait diplomasi kebudayaan. Webinar ini dapat ditonton di kanal Youtube UT-TV atau melalu tautan https://sl.ut.ac.id/seminarBING2023-uttv. (EM)

 

 

Kerjasama FHISIP Universitas Terbuka dengan FISIP Universitas Wijaya Putra Surabaya

Kerjasama FHISIP Universitas Terbuka dengan FISIP Universitas Wijaya Putra Surabaya

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama
Sejalan Pengembangan Kemdikbudristek RI pada program MBKM untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja, tetapi juga dengan masa depan yang berubah begitu cepat. Oleh karenanya dalam upaya merealisasikan hal tersebut, FHISIP UT terus meningkatkan jalinan kerjasama dengan PTN/PTS yang ada di Indonesia. Rabu 7 Maret 2023, FHISIP UT kembali melakukan penandatanganan kerjasama (PKS) dengan FISIP Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya yang dilakukan pada pukul 13.00 WIB di ruang sidang Lantai 2 FHISIP UT . Kegiatan PKS ini diawali dengan sambutan dari Dekan FHISIP UT, Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D., dimana beliau antara lain menyampaikan bahwa perguruan tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan. Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan FISIP UWP Surabaya, Dr. Sri Juni Woro Astuti. M.Com., yang menekankan bahwa dalam mengimplementasikan kegiatan PKS tentunya harus berfokus pada satu tujuan bersama.

Penandatanganan Bersama antara Dekan FHISIP Universitas Terbuka & FISIP UWP Surabaya

Perjanjian ini difokuskan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik dalam bidang Pendidikan, Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat, serta dalam pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan berjalan lancar dan sukses. Perwakilan dari FHISIP UT pada kegiatan ini selain Dekan FHISIP juga di hadiri oleh Ketua Jurusan Ilmu Administrasi, Kaprodi Ilmu Administrasi Negara, Staf Dosen dan tendik FHISIP UT, serta perwakilan dari Universitas Wijaya Putra Surabaya.

Penandatanganan Bersama antara Kaprodi Ilmu Administrasi Negara & FISIP UWP Surabaya

Setelah sambutan dari kedua belah pihak, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan PKS oleh Dekan serta Kaprodi Masing-masing. Kegiatan ini juga dihadiri oleh para Para Kajur dan Kaprodi masing-masing perguruan tinggi.

Orientasi Peningkatan Kualitas Kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi
Pertemuan yang dihadiri oleh Dekan FISIP Universitas Wijaya Putra Surabaya, Dekan FHISIP Universitas Terbuka, Kajur Ilmu Administrasi UT, Kaprodi Ilmu Administrasi Negara UT, beserta jajaran dosen Ilmu Administrasi Negara UT menghasilkan kesepakatan diantaranya kemitraan dalam mengisi pos-pos kegiatan pendidikan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Aktivitas dalam pendidikan dan pengajaran diantaranya FISIP Universitas Wijaya Putra Surabaya melakukan upaya fasilitasi dalam perkuliahan tatap muka (luring) bagi mahasiswa prodi UT serta pengajaran oleh dosen; kegiatan penelitian diarahkan pada kolaborasi penelitian internal keilmuan, penelitian eksternal BIMA/Simlitabmas, konfersensi ilmiah perguruan tinggi. dan kolaborasi penulisan jurnal ilmiah; serta pengabdian masyarakat diarahkan pada penguatan jejaring dan dukungan mitra pengabdian masyarakat baik untuk FISIP Universitas Wijaya Putra Surabaya maupunFHISIP Universitas Terbuka.

Partisipan yang hadir dalam Kegiatan Kerjasama FHISIP Universitas Terbuka & FISIP UWP Surabaya

Upaya peningkatan kualitas kerjasama antara FISIP Universitas Wijaya Putra Surabaya (Prodi Ilmu Administrasi Negara) dengan FHISIP Universitas Terbuka dilaksanakan seiring dengan upaya penguatan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Bagi UT, adanya kerjasama ini akan berpeluang memperkuat IKU Perguruan tinggi khususnya dalam aspek peningkatan pengalaman mahasiswa di luar kampus, dosen yang berkegiatan di luar kampus, hingga adanya rekognisi dosen yang diterapkan di luar kampus. Dengan ditandatanganinya PKS ini, maka diharapkan dapat meningkatkan kemajuan pada masing-masing institusi di masa mendatang. (rdh/Adne UT)