Davao, 30 Oktober 2025 — Program Studi Sosiologi Universitas Terbuka kembali membuktikan komitmennya terhadap penguatan lingkungan pendidikan yang sehat dan aman dengan menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) secara langsung di Sekolah Indonesia Davao. Kegiatan yang bertemakan “Sekolah Aman Tanpa Kekerasan” ini diikuti oleh seluruh siswa tingkat SMP dan SMA sebagai bagian dari rangkaian program yang diinisiasi sejak beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari sosialisasi daring yang telah dilakukan sebelumnya kepada para guru serta tenaga kependidikan sekolah (11/10/2025). Pada sesi daring, tim Prodi Sosiologi, Universitas Terbuka dengan narasumber Nur Hayati, S.Pd., M.A. dan Sri Pujiati, S.Pd., M.Sos., memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya tanggap terhadap kekerasan di lingkungan sekolah, bagaimana mengenali tanda-tanda kekerasan, serta strategi penanganan yang tepat dan efektif. Fokus sosialisasi adalah mendorong terciptanya suasana sekolah yang aman dan ramah bagi seluruh warga sekolah.

Kegiatan PkM diawali dengan sesi ice breaking yang interaktif dan menyenangkan. Ice breaking ini bertujuan untuk membangun suasana yang akrab, menumbuhkan rasa percaya diri, serta mencairkan ketegangan agar siswa lebih siap menerima materi berikutnya. Aktivitas ini juga membuka kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi secara positif sehingga meningkatkan partisipasi dalam diskusi selanjutnya.

Antusiasme siswa sangat terlihat jelas. Seluruh siswa SMP dan SMA hadir lengkap dan mengikuti rangkaian kegiatan dengan penuh perhatian. Acara dimulai dengan pemaparan materi oleh narasumber, yaitu Nur Hayati, S.Pd., M.A. dari Prodi Sosiologi Universitas Terbuka. Materi yang disampaikan difokuskan pada pemahaman tentang bahayanya kekerasan di sekolah, termasuk bullying fisik maupun kekerasan daring yang kini semakin marak. Siswa juga diajak untuk mengenali dampak negatif kekerasan dan diajarkan keterampilan untuk mencegah serta menangani situasi kekerasan yang mungkin terjadi, menciptakan budaya sekolah yang inklusif dan penuh rasa hormat.

Proses penyampaian materi diiringi dengan interaksi yang intens, di mana banyak siswa aktif mengajukan pertanyaan. Beberapa pertanyaan yang diajukan berfokus pada pengalaman praktis dalam menangani kasus-kasus kekerasan, bagaimana menjaga kepercayaan diri saat menghadapi intimidasi, serta langkah-langkah yang bisa dilakukan jika menyaksikan kejadian kekerasan di sekolah. Sesi tanya jawab ini menjadi momen edukatif yang membuka ruang dialog dan mendiskusikan berbagai perspektif secara terbuka.

Selain itu, suasana kegiatan juga penuh dengan kegembiraan karena siswa merasa didengar dan diberi ruang untuk menyampaikan pendapat serta kekhawatiran mereka terkait masalah keamanan di sekolah. Pendekatan interaktif ini diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif dan mendorong siswa, guru, serta staf sekolah untuk selalu berperan aktif menjaga lingkungan sekolah yang aman dan kondusif.

Melalui kegiatan ini, Prodi Sosiologi Universitas Terbuka menegaskan perannya dalam pengembangan kualitas pendidikan melalui pendekatan sosial yang menyentuh aspek kesejahteraan psikososial siswa. Program pengabdian masyarakat ini diharapkan terus berlanjut dan memperluas dampaknya sehingga Sekolah Indonesia Davao menjadi contoh nyata sekolah yang bebas dari kekerasan dan bermanfaat bagi pertumbuhan para pelajar secara holistik. Buku saku yang berisi materi tentang berbagai bentuk kekerasan serta pencegahan dan penanganan kekerasan juga diserahkan kepada sekolah agar dapat menjadi sumber belajar yang berkelanjutan. Langkah ini juga diharapkan mendorong siswa berperan aktif menjaga keamanan lingkungan sekolah dan saling mendukung satu sama lain.